medikastar.com
TP PKK Kabupaten Belu di bawah nahkoda Freny Sumantri Taolin melalui program Belu Berbunga menghadirkan terobosan yang kreatif dan inovatif jelang HUT kemerdekaan Republik Indonesia. Berkolaborasi dengan perangkat daerah terkait di lingkup pemerintah kabupaten Belu dan didanai oleh CRS bank NTT, TP PKK kabupaten Belu menghadirkan Tiga Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program Belu Berbunga yang diresmikan pada Jumat (11/09/23).
Tiga ruang terbuka hijau tersebut yakni titik nol kilometer Atambua yang berlokasi di depan Gereja Katedral Atambua, Taman Batas Kota Atambua di Nenuk dan Tugu Seroja Ignasius Sumantri Hailulik. Persemian tiga icon ini juga terbilang menarik, pasalnya tiga icon ini langsung diberkati oleh Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku.
Di lokasi pertama, titik 0 kilometer Atambua peresmian ditandai penandatanganan prasasti oleh Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku; Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, SH, MM; dan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM. Sementara itu, dilokasi kedua di taman batas kota Atambua dan di lokasi ketiga tugu Seroja Ignasius Sumantri Hailulik persemian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh TP PKK Kabupaten Belu, Freny Sumantri Taolin.
“Program ini merupakan program lanjutan dari program sebelumnya dengan menggunakan dana CSR dari bank NTT. Dana tersebut berhasil kita maksimalkan untuk membangun dan memperbaiki beberapa spot di antaranya titik 0 kilometer, taman batas kota dan monument batas kota,” tutur Freny Sumantri Taolin dalam sambutannya.
Ia menjelaskan bahwa Tugu Seroja Hailulik dibangun dan diresmikan pada 17 agustus 1990 saat Ignasius Sumantri menjabat sebagai bupati Belu. Dan pada hari ini setelah 33 tahun, tugu tersebut dipugar dan dipercantik serta kembali diresmikan dengan nama monumen seroja Ignatius sumantri.
“Saya sangat berharap supaya penghargaan terhadap pemimpin dan tokoh-tokoh yang pernah memimpin dan berjasa bagi kabupaten belu dan masyarakat di kabupaten Belu ini harus kita peduli dan kita perhatikan. Ini adalah salah satu cara kita menghargai dan berterima kasih atas pengabdian mereka di daerah ini,” ungkap Freny.
Dirinya berharap agar apa yang sudah dibangun dan diperbaiki dapat dijaga bersama. Ia juga mengajak semua masyarakat Belu untuk menghijaukan kabupaten Belu dengan ruang terbuka hijau, dengan taman-taman yang bisa dirasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat.
Untuk diketahui, Atambua 0 kilometer merupakan titik awal jarak kabupaten Belu yang dimulai dari Kota Atambua. Penataan spot ini bertujuan untuk menjadikan titik ini sebagai destinasi wisata kota, memberikan perlindungan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki.
Sementara itu Taman Batas Kota Nenuk yang merupakan Taman Batas Kota yang telah berdiri sejak 2013 lalu. Namun selama ini terkesan kurang mendapat perhatian sehingga terkesan tidak terurus dan terbengkalai. Kondisi ini menjadi perhatian dari ketua TP PKK Kabupaten Belu sehingga kemudian dilakukan pemugaran. Penataan taman ini tentu bertujuan untuk menambah keindahan di pintu gerbang masuk Kota Atambua. (*)