Medikastar.com
Hipertensi merupakan pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang dapat membahayakan nyawa apabila dibiarkan begitu saja.
Istilah hipertensi sendiri dapat digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Adapun besarnya tekanan yang terjadi sendiri bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.
Yuk kenali lebih dalam tentang faktor risiko dan pola makan bagi pengidap Hipertensi!
Faktor Risiko Hipertensi
Berikut adalah beberapa faktor risiko hipertensi yang dilansir dari laman resmi Kemenkes RI:
Ada dua Faktor Risiko Hipertensi yaitu, faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor Risiko yang tidak dapat diubah,antara lain :
- Umur
- Jenis Kelamin
- Genetik
Faktor Risiko yang dapat diubah, yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari pengidapnya, diantaranya sebagai berikut :
- Berat badan berlebih/ kegemukan
Timbulnya berbagai penyakit seperti obesitas biasanya diikuti oleh keadaan antara lain hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung seperti arteriosklerosis, jantung koroner. Periksa IMT anda disini.
- Merokok
Rokok mengandung zat racun seperti tar, nikotin dan karbon monoksida. Zat beracun tersebut akan menurunkan kadar oksigen ke jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi, penurunan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), peningkatan gumpalan darah dan kerusakan endotel pembuluh darah koroner.
- Diet tinggi lemak dan rendah serat
Konsumsi lemak yang berlebihan dapat menimbulkan risiko hipertensi karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tersebut akan melekat pada dinding pembuluh darah yang lama-kelamaan pembuluh darah akan tersumbat diakibatkan adanya plaque dalam darah yang disebut dengan aterosklerosis.
- Dislipidemia
Dislipidemia merupakan faktor risiko terbentuknya aterosklerosis. Aterosklerosis akan mengakibatkan penyumbatan dan penimbunan lemak atau bekuan darah. Hal tersebut mengakibatkan tingginya resistensi vaskular sistemik dan memicu peningkatan tekanan darah.
- Konsumsi garam berlebih
Garam memiliki sifat mengikat cairan sehingga mengkonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan secara terus-menerus dapat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan tekanan darah.
- Kurang aktivitas fisik
Orang yang kurang berolahraga atau kurang aktif bergerak dan yang kurang bugar, memiliki risiko menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkat 20-50% dibandingkan mereka yang aktif dan bugar.
- Stres
Kondisi stres meningkatkan aktivitas saraf simpatis yang kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap, artinya semakin berat kondisi stres seseorang maka semakin tinggi pula tekanan darahnya.
- Konsumsi alkohol
Alkohol memicu hipertensi pada seseorang atau memperparah gejala yang sudah ada. Pasalnya, alkohol dapat mempersempit pembuluh darah, yang dapat berujung pada kerusakan pembuluh darah dan organ dalam tubuh.
Pola Makan Bagi Penderita Hipertensi
Jika Anda mengidap penyakit hipertensi, atur pola makan anda dengan:
- Batasi konsumsi gula <4 sdm per hari
- Batasi garam <1 sendok teh per hari kurangi garam saat memasak. Batasi makanan olahan dan cepat saji.
- Protein dan lemak, batasi makanan berlemak/digoreng <5 sendok makan minyak per hari. Makan ikan sedikitnya 3 kali perminggu.
- Buah-buahan dan sayuran, 5 porsi (400-500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari (1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 3 sendok makan sayur yang sudah dimasak).
Itulah beberapa informasi penting mengenai hipertensi yang harus anda ketahui. Segera hubungi dokter apabila anda merasakan gejala-gejala hipertensi. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Ayo Deteksi Dini dan Pastikan Diri Anda Sehat dengan Melakukan Medical Check Up Rutin di King Lab 247. (*)
Baca juga: Kenapa Menjadi Perokok Pasif itu Berbahaya?